Potensi Bencana Longsor Ancam Jalur Provinsi Menuju Kawasan Wisata Dieng
Buat para wisatawan yang hendak melakukan perjalanan menuju kawasan wisata Dieng diimbau mewaspadai potensi longsor di sepanjang jalur wisata.
Longsod di Banjarnegara (Twitter/Dinsos Jateng) |
Pasalnya, jalan menuju dataran tinggi itu, baik via Wonosobo maupun Banjarnegara melewati medan perbukitan yang rawan longsor.
Dari arah Wonosobo, titik rawan longsor di jalur wisata Dieng antara lain terdapat di wilayah Kecamatan Kejajar.
Beberapa kejadian longsor pernah terjadi di beberapa titik hingga menutup akses jalur wisata Dieng, semisal di Desa Parikesit dan Desa Kalilembu Kejajar Wonosobo.
Demikian halnya jalur wisata Dieng via Kabupaten Banjarnegara.
Terdapat beberapa titik rawan longsor di jalan provinsi menuju Dieng ini.
Di antara Kecamatan Karangkobar dan Pejawaran dan Wanayasa.
Di Kecamatan Karangkobar, dua peristiwa longsor besar bahkan pernah melanda hingga sempat memutus akses jalan provinsi, yakni di Desa Paweden pada 2018 dan Dusun Jemblung Desa Sampang yang melenyapkan sebuah kampung pada 2014 silam.
Sementara di Kecamatan Wanayasa, terdapat titik yang kerap terjadi pergerakan tanah, yakni di Desa Wanayasa.
Masyarakat mengenalnya dengan tanjakan Sikelir.
Di lokasi itu, longsor sering terjadi hingga menutup badan jalan provinsi yang mengubungkan tiga kabupaten itu Banjarnegara-Pekalongan-Wonosobo.
"Daerah dengan kemiringan 20 persen saja sudah potensi longsor, apalagi lebih," kata Kepala BPBD Banjarnegara Arief Rahman, (25/12)
Jalan provinsi untuk mengakses Dieng setiap hari padat kendaraan.
Pasalnya, selain menjadi jalur wisata menuju Dieng, jalan itu menghubungkan masyarakat antar kecamatan, bahkan antar kabupaten yang bertetangga.
Jalur itu juga menjadi akses utama masyarakat di kecamatan atas menuju kota.
Arief pun mengimbau agar pengendara mewaspadai saat melintasi titik rawan longsor, khususnya saat musim penghujan seperti saat ini.
Saat hujan lebat, pengendara boleh berhenti di tem
pat yang aman sambil menunggu reda, atau menyegerakan laju kendaraannya untuk menghindari titik rawan.
Selain rawan longsor, dataran tinggi Dieng juga rawan cuaca ekstrem semisal angin kencang.
Oktober 2019 lalu, angin kencang terjadi di Dieng dengan dampak yang cukup luas baik di wilayah Banjarnegara maupun Wonosobo.
Cuaca ekstrem ini tak ayal membuat kenyamanan wisatawan terganggu, terutama wisata pendakian.
Potensi bencana alam lain di kawasan wisata Dieng adalah erupsi dan gas beracun dari kawah Dieng.
Sepanjang sejarah, kawah aktif Dieng kerap mengalami erupsi hingga keluar gas beracun yang menewaskan ratusan warga.
"Patuhi saja rambu-rambu peringatan yang ada," katanya. (tribun)
0 Response to "Potensi Bencana Longsor Ancam Jalur Provinsi Menuju Kawasan Wisata Dieng"
Post a Comment